Minggu, 13 Juni 2021

Karakteristik Peserta Didik

 Bismillahirahmanirohim

Karakteristik Peserta Didik

Karakteristik secara bahasa berasal dari kata “karakter” yang berarti ciri, watak, tabiat, perilaku dan kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain. Karakteristik peserta didik merupakan pola tingkah laku serta kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosial, sehingga terjadi aktivitas dalam mencapai cita-cita atau tujuannya (Munawaroh).

Dapat kita ketahui, bahwasanya karakteristik setiap peserta didik itu berbeda-beda. Oleh karenanya, tujuan dari memahami karakteristik siswa adalah untuk mempersiapkan hal-hal yang perlu diajarkan, bagaimana siswa dapat belajar sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Karakteristik siswa merupakan salah satu variabel (aspek-aspek atau kualitas individu siswa) di dalam kondisi pengajaran. Aspek-aspeknya berupa bakat, minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir, kemampuan memahami serta kemampuan awal (Meriyanti, 2015)

Empat pokok dari karakteristik siswa yang perlu diketahui guru yaitu :

a. Kemampuan dasar seperti kemampuan kognitif atau intelektual (berpikir, memahami)

b. Latar belakang budaya lokal, sosial, ekonomi, agama dan lain-lain.

c. Perbedaan kepribadian seperti sikap, perasaan, minat, bakat dan lain-lain.

d. Cita-cita, pandangan masa depan, keyakinan diri, sikap optimis, daya tahan dan lain-lain.

Ragam-ragam Karakteristik Peserta Didik seperti:

 Etnik

Implikasi dari etnik yaitu pendidik yang melakukan proses pembelajaran perlu memperhatikan jenis etnik apa saja yang ada di dalam kelasnya. Data ini digunakan sebagai informasi bagi pendidik dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.

 Kultural/Budaya

Implikasi dari aspek kultu dalamral ini yaitu dalam proses pembelajaran, pendidik dapat menerapkan pendidikan multikultural.

 Sosial

Implikasinya yaitu variasi status-sosial, ekonomi, pendidik dituntut mampu bertindak adil dan tidak diskriminatif.

 Minat

Implikasinya yaitu dalam proses pembelajaran menghadapi tantangan abad 21, pendidik dapat menerapkan berbagai model serta strategi pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), menantang dan inovatif, kreatif, menyampaikan tujuan/manfaat mempelajari suatu tema/mata pelajaran, serta menggunakan beragam media pembelajaran. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan minat belajar siswa.

 Perkembangan Kognitif

Tingkatan perkembangan kognitif peserta didik akan mempengaruhi guru dalam memilih dan menggunakan pendekatan pembelajaran, metode, media, dan jenis evaluasi.

 Kemampuan/pengetahuan awal

Jika pendidik telah mengetahui kemampuan awal peserta didik maka itu akan memudahkan pendidik untuk menentukan dari mana pembelajaran akan dimulai. Cara yang dapat dilakukan pendidik untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik yaitu melalui teknik tes (tes objektif dan teknik tes subjektif) dan teknik non tes seperti wawancara.

 Gaya Belajar

Gaya belajar peserta didik perlu diperhatikan di dalam proses pembelajaran karena dapat mempengaruhi proses dan hasil belajarnya. Gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu visual, auditif, dan kinestetik.

 Motivasi

Orang akan memiliki motivasi tinggi atau tidak dalam belajarnya dapat terlihat dari tiga hal yaitu: 1) proses keterlibatannya, 2) perasaan dan afektif peserta didik, 3) upaya peserta didik untuk memotivasi dan menjaga motivasi yang dimiliki.

 Perkembangan Emosi

Emosi bisa berperan dalam mempercepat atau memperlambat proses pembelajaran. Karena pada dasarnya emosi dapat membantu proses pembelajaran menjadi menyenangkan atau bermakna.

 Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial peserta didik dapat diketahui dari tingkatan kemampuannya dalam berinteraksi dengan orang lain maupun masyarakat sekitarnya..

 Perkembangan Moral dan Spiritual

Moralitas dalam diri peserta didik berawal dari tingkatan yang paling rendah menuju ke tingkatan yang lebih tinggi seiring dengan kedewasaannya.

 Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik merupakan proses yang sejalan dengan bertambahnya usia secara bertahap dan berkesinambungan, yang di mana gerakan-gerakan individu meningkat dari keadaan yang sederhana, tidak terorganisir, dan tidak terampil, kearah penguasaan keterampilan motorik yang lebih kompleks dan terorganisir dengan baik.

Tujuan dari mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta didik adalah untuk:

1. Memperoleh informasi yang lengkap dan akurat berkaitan dengan kemampuan serta karakteristik awal siswa sebelum mengikuti program pembelajaran tertentu.

2. Menyeleksi tuntutan, bakat, minat, kemampuan, serta kecenderungan peserta didik yang berkaitan dengan pemilihan program-program pembelajaran tertentu yang akan diikutinya.

3. Menentukan program pembelajaran dan pelatihan tertentu yang perlu dikembangkan sesuai dengan kemampuan awal peserta didik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa seorang guru jika ingin mengetahui karakteristik kemampuan awal dari peserta didik, dapat dilakukan dengan pemberian tes (tes objektif dan subjektif), wawancara, observasi, dan melihat latar belakang siswa. Tes yang diberikan berkaitan dengan materi ajar sesuai dengan panduan kurikulum. Selain itu pendidik dapat melakukan wawancara, observasi dan memberikan kuesioner kepada peserta didik, guru yang mengetahui kemampuan peserta didik atau calon peserta didik, serta guru yang biasa mengampu pelajaran tersebut.

Manfaat memahami karakter anak didik yaitu:

1. Guru dapat mengelompokkan kondisi peserta didik sesuai dengan karakternya masing-masing.

2. Guru dapat memberikan pelayanan dan memberi tugas sesuai dengan kebutuhan dan kesanggupan peserta didiknya.

3. Guru dapat mengembangkan potensi yang dimiliki siswa baik berupa minat, bakat dan kegemarannya dan berusaha menghilangkan karakter buruk yang dimiliki anak.

Oleh karena itu, dalam mengenal dan memahami karakter peserta didik, seorang guru harus meluangkan waktu bersama peserta didik dan memberikan perhatian yang maksimal pada peserta didik dalam membimbing mereka agar tercapainya tujuan pendidikan. Karena sesungguhnya keberadaan dan kesungguhan guru dalam menjalankan tugas ini, dapat memberikan energi positif bagi peserta didiknya dalam mewujudkan harapan, impian dan cita-cita yang luar biasa.

Beberapa karakteristik anak didik yang perlu dipahami oleh pendidik dalam rangka menyelenggarakan praktek pendidikan, karakteristik tersebut antara lain:

• Anak didik adalah subjek yaitu Anak didik yang memiliki pribadi sendiri atau konsep diri sendiri.

• Anak didik adalah makhluk yang sedang berkembang yaitu setiap anak didik memiliki perkembangan yang berbeda-beda, dalam setiap proses perkembangan tersebut ada tahapan-tahapannya.

• Anak didik hidup dalam dunia sendiri. Yang di mana mereka diperlakukan sesuai dengan usia atau dunianya.

• Anak didik hidup dalam lingkungan tertentu. Anak didik berasal dari keluarga yang berlatarbelakang lingkungan alam dan sosial yang berbeda-beda sehingga anak didik akan memiliki karakteristik berbeda-beda akibat pengaruh lingkungan ia dibesarkan atau dididik.

• Anak didik memiliki ketergantungan kepada orang dewasa. Hal ini terjadi karena setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan, oleh karena itu tiap anak bergantung kepada orang yang lebih dewasa untuk membimbingnya ke arah yang lebih baik.

• Anak didik memiliki potensi dan dinamika. Yang di mana ia memiliki potensi untuk menjadi manusia dewasa dan memiliki dinamika, yaitu aktif berkembang dan mengembangkan diri, aktif menghadapi lingkungannya dalam upaya mencapai kedewasaan.

Ada beberapa contoh karakteristik peserta didik diantaranya:

1. Senang bermain

2. Selalu ingin tahu

3. Selalu ingin diperhatikan

4. Suka mengganggu

5. Mudah Terpengaruh

6. Suka Meniru

7. Manja

8. Egois

9. Berani

10. Emosi

11. Polos

12. Suka menentang

13. Keras Kepala

14. Suka berkhayal

15. Kreatif

16. Senang dipuji

17. Ingin bebas

18. Mendambakan kasih sayang dan rasa aman

19. Selalu ingin mencoba

Cara-cara guru dalam memahami Karakteristik Anak Didik sesuai dengan tingkat pendidikannya yaitu :

A. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar (SD)

Usia rata-rata anak sekolah dasar adalah sekitar 6 sampai 12 tahun. Jika mengacu pada tahapan perkembangan anak, dapat disimpulkan bahwa anak usia sekolah berada dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9 tahun) dan masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun).

Anak-anak usia sekolah memiliki karakteristik yang berbeda dari anak-anak yang usianya lebih muda. Anak-anak lebih senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Oleh karena itu, guru dapat mengembangkan pembelajaran yang mengandung permainan, mengajak siswa berpindah atau bergerak (aktif), bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.

B. Karakteristik Anak Usia Sekolah Menengah (SMP)

Dalam perkembangannya, peserta didik SMP itu ada pada tahap periode perkembangan Operasional formal di umur 12-18 tahun. Ciri pokok perkembangan di tahap ini ialah anak sudah bisa berpikir abstrak dan logis. Dilihat dari tahapan perkembangan anak usia sekolah menengah (SMP) berada pada tahap perkembangan pubertas (10-14 tahun) yang di mana terdapat beberapa karakteristik yang menonjol pada anak usia SMP ini, yaitu:

1. Terjadinya ketidaksesuaian antara proporsi tinggi dan berat badan.

2. Mulai menunjukkan ciri-ciri seks sekunder

3. Kecenderungan ambivalensi yaitu keinginan untuk menyendiri dengan untuk bergaul, serta keinginan untuk bebas dari bimbingan dan bantuan orangtua.

4. Senang membandingkan antara kaidah-kaidah dan nilai-nilai etika atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.

5. Mulai mempertanyakan mengenai eksistensi dan sifat dan keadilan Tuhan.

6. Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.

7. Mulai mengembangkan standar dan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai dengan dunia sosial.

8. Kecenderungan minat dan pilihan karier relatif sudah lebih jelas.

C. Karakteristrik Anak Usia Remaja (SMA)

Masa remaja dimulai sejak umur 12-21 tahun yang merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Masa remaja dikenal sebagai masa pencarian jati diri (ego identity). Masa remaja ditandai dengan karakteristik, yaitu:

1. Menjalin hubungan yang baik dengan teman sebaya

2. Dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi di masyarakat.

3. Menerima keadaan fisik serta menggunakannya secara efektif

4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.

5. Memilih dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuannya.

6. Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak.

7. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep untuk kepentingan bersama.

8. Membentuk tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.

9. Memperoleh nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

10. Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas.

Daftar Pustaka

Meriyati. “Memahami Karakteristik Anak Didik”. Bandar Lampung: Fakta press IAIN Raden Intan Lampung, 2015. http://repository.radenintan.ac.id/10379/1/1.%20BUKU_KARAKTERISTIK_Meriyati_Fix_Baru.pdf

Munawaroh Isniatun. Pembelajaran Karakteristik Peserta Didik. Modul Belajar Mandiri. https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Pedagogi/Modul%20Bahan%20Belajar%20-%20Pedagogi%20-%202021%20-%20P2.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar