Bismillahirahmanirohim
Manajemen Sekolah
A. Pengertian Manajemen Sekolah
Manajemen merupakan sebuah proses mengatur atau mengelola sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan sekolah merupakan lembaga pendidikan sebagai proses belajar mengajar, mendidik, menerima dan memberikan ilmu serta menciptakan karakter siswa yang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen sekolah berarti proses mengatur dan mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Secara garis besar manajemen sekolah dan manajemen pendidikan memiliki pengertian yang hampir sama. Yang di mana manajemen pendidikan diartikan sebagai administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan merupakan proses pengelolaan segala sesuatu baik pribadi spiritual maupun material yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pendidikan (Purwanto, 2008) yang dikutip dalam buku “Manajemen sekolah” (Nurdyansyah, 2017).
Dalam hal lain James. Jr (2007:14) yang dikutip oleh (Widodo, 2017) mendefinisikan manajemen sekolah sebagai proses pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menciptakan sekolah yang efektif dan efisien. Tujuan pendidikan yang efektif dan efisien merupakan tujuan yang jelas, menggunakan bahasa yang baku agar mudah dipahami, program disusun secara menyeluruh dan saling berhubungan dengan program lain sehingga saling memberikan manfaat yang positif.
Manajemen dikatakan baik apabila manajemen tersebut sesuai dengan konsep dan program yang telah dirancang untuk mencapai sebuah keberhasilan. Oleh karena itu, pemimpin yang menjabat sebagai manajer di lingkungan sekolah perlu merencanakan manajemen yang bisa dijalankan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati bersama. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen atau pengelolaan merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan (Nurdyansyah, 2017).
Berdasarkan fungsi pokok istilah manajemen dan administrasi mempunyai fungsi yang sama, yaitu:
1. Merencanakan (planning)
2. Mengorganisasikan (organizing)
3. Mengarahkan (directing)
4. Mengkoordinasikan (coordinating)
5. Mengawasi (controlling)
6. Mengevaluasi (evaluation)
B. Prinsip Manajemen Sekolah
1. Equifinality (Ekufinalitas)
merupakan prinsip yang berasumsi bahwa terdapat beberapa metode yang berbeda yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Jadi di sini sekolah harus mampu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi dengan cara yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada meskipun masalahnya sama namun penyelesaian setiap sekolah pasti berbeda-beda.
2. Decentralization (Desentralisasi)
Di sini prinsip desentralisasi sejalan dengan prinsip Ekufinalitas yaitu sebelum adanya desentralisasi sekolah dipersilakan memiliki ruang yang lebih luas untuk berkembang, bergerak, dan bekerja dengan cara masing-masing untuk mengatur dan mengelola sekolah secara efektif dan efisien. Tanpa adanya desentralisasi maka sekolah tidak dapat dilaksanakan dan kendala lambatnya pemecahan masalah secara cepat tepat dan efisien.
3. Self Management System’ (Sistem Manajemen Sendiri)
Merupakan prinsip bahwa sekolah harus dikelola sendiri dengan hal tersebut memungkinkan sekolah untuk lebih kreatif inovatif dan berinisiatif serta bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah.
4. Human Initianif (inisiatif manusia)
Merupakan prinsip yang mengakui bahwa manusia bukan sumber daya yang statis (diam) melainkan dinamis (bergerak). Oleh karena itu, potensi sumber daya manusia harus digali dan dicari serta dikembangkan.
C. Ruang Lingkup Kajian Manajemen Sekolah
1. Berdasarkan Objek Garapan
Objek garapan merupakan aktivitas yang mencakup manajemen di sekolah secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dalam kegiatan mendidik yaitu:
a. Manajemen Peserta didik
Merupakan kegiatan sadar yang direncanakan dan diupayakan oleh sekolah untuk membina secara berkelanjutan terhadap seluruh peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara aktif, efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
b. Manajemen Personil Sekolah
Merupakan proses kegiatan untuk pembinaan para pegawai di sekolah, agar mereka dapat membantu atau menunjang kegiatan sekolah secara efektif dan efisien agar tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
c. Manajemen Kurikulum
Merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pendidik (guru), peserta didik, dan seluruh warga sekolah.
d. Manajemen Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu sumber daya dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan penyediaan, penggunaan, perawatan dan pemakaian sarana dan prasarana pendidikan, maka diperlukan penyesuaian antara manajemen sarana dan prasarana. Yang dimana sekolah ditekankan untuk mandiri dalam mengatur sekolah.
e. Manajemen Tatalaksana
Manajemen tatalaksana ini merupakan kegiatan mencatat, menyimpan, menghimpun, mengelola, yang pada hakikatnya digunakan sebagai penunjang seluruh garapan manajemen sekolah.
f. Manajemen Pembiayaan atau Keuangan
Manajemen keuangan merupakan substansi administrasi pendidikan yang secara khusus menangani tugas-tugas yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan di sekolah. Manajemen ini, bertujuan untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin dalam hal pembiayaan sekolah yang meliputi biaya internal dan eksternal.
g. Manajemen Organisasi
Manajemen organisasi merupakan suatu cara yang dapat dilakukan oleh sekolah dalam rangka menumbuhkan dan mengembangkan organisasi yang ada di sekolah yaitu, dengan pembagian kerja dan tata kerja sekolah.
h. Manajemen Humas dan Kerjasama
Manajemen Humas dan Kerjasama merupakan manajemen yang bertujuan untuk mendapatkan simpati dan menarik perhatian masyarakat. Yang dimana manajemen ini digunakan untuk kegiatan operasional sekolah/pendidikan secara efektif dan efisien, untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
2. Berdasarkan fungsi Manajemen
3. Wilayah Kerja
a. Manajemen pendidikan seluruh negara
b. Manajemen Pendidikan satu Provinsi
c. Manajemen Pendidikan satu Kabupaten/Kota
d. Manajemen Pendidikan satu unit kerja
e. Manajemen kelas
4. Berdasarkan Pelaksanaan
D. Fungsi Manajemen
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan suatu tindakan pertama di dalam proses manajemen. Menurut Robbins yang dikutip dalam bukunya oleh (Nurdyansyah, 2017) bahwa perencanaan merupakan salah satu proses yang menentukan tujuan dan menetapkan cara tepat serta cocok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Definisi lain menyatakan bahwa perencanaan adalah konsep yang dapat melihat atau merencanakan sepuluh tahun kedepan, dua puluh tahun kedepan (program kerja jangka panjang) mengenai apa dan bagaimana rencana yang diinginkan. Dengan adanya perencanaan maka dapat digunakan untuk mengarahkan, mengurangi pengaruh lingkungan, serta merancang standar yang memudahkan para pengawas dalam mengawasi jalannya rencana tersebut.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (organizing) merupakan suatu proses di mana didalamnya terdapat aktivitas mengkoordinasi hasil-hasil yang akan dicapai agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dan terlaksana dengan baik. Pengorganisasian juga diartikan sebagai proses yang memposisikan seseorang dalam struktur organisasi sehingga ia memiliki tanggung jawab, peran, tugas dan kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan fungsi organisasi dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama melalui perencanaan.
3. Menggerakkan (Actuating)
Menggerakkan merupakan suatu usaha untuk membuat semua orang berusaha untuk mencapai tujuan atau target sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sejak awal sehingga dapat dilaksanakan dengan baik.
4. Kepemimpinan (Leadership)
Mondy dan Premeaux, yang dikutip oleh (Widodo, 2017) menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah usaha mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa yang diinginkan, agar pemimpin mereka melakukannya sesuatu yang diperintahkannya tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang di sekitarnya.
5. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan merupakan sebuah aktifitas yang di dalamnya terdapat kegiatan mengamati (observasi) yang dilakukan oleh manager dalam upaya memastikan bahwa hasil yang terkait sesuai dengan hasil yang telah direncanakan untuk peserta didik.
6. Penyusunan (Staffing)
Penyusunan yaitu proses pengambilan karyawan, pemanfaatan sarana dan prasarana, pelatihan, pendidikan dan pengembangan sumber daya karyawan agar lebih efektif.
Adapun beberapa Faktor Pendukung dalam keberhasilan sebuah Manajemen Sekolah bermutu antara lain;
a. Kepemimpinan dan Manajemen sekolah yang baik
b. Kondisi sosial, ekonomi, apresiasi serta dukungan masyarakat terhadap pendidikan yang diselenggarakan.
c. Dukungan pemerintah serta
d. Kinerja yang Profesional
Daftar Pustaka
Nurdyansyah, Widodo Andiek. 2017. Manajemen Sekolah Berbasis ICT. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar