Bismillahirahmanirohim
"Manajemen Kelas"
Manajemen Kelas berasal dari kata “manajemen dan kelas”. Secara etimologis Manajemen berasal dari bahasa inggris “Management” yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Manajemen dari kata Management, diartikan sebagai proses menggunakan dan menyelenggarakan sumber daya sehingga dapat berjalan lancar, efektif, efisien serta tepat sasaran. Sedangkan secara istilah, Engkoswara dan Komariah menyebutkan bahwa Manajemen adalah suatu proses kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara individu ataupun kelompok dalam mengkoordinasi dan menggunakan berbagai sumber untuk mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien (Nugraha, 2018: 30).
Menurut Hadari Nawawi dalam (Erwiyansah, 2017: 89) kelas dalam pengertian umum dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan dari segi fisik dan pandangan dari segi siswa. Beliau juga memandang kelas dari dua sudut, yaitu: 1) kelas dalam arti sempit: ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. 2) kelas dalam arti luas: sebagian masyarakat yang merupakan bagian dari warga sekolah, dalam satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis digunakan dalam proses belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
Manajemen kelas merupakan suatu ketrampilan yang perlu dimiliki guru dalam memahami, mendiagnosis, memutuskan dan kemampuan bertindak menciptakan suasana kelas yang dinamis serta kondusif. Oleh karena itu, seorang guru memiliki peran yang cukup penting terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu dan membimbing perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru melakukan dua tugas pokoknya yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Pada hakikatnya kegiatan mengajar adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa. Sedangkan kegiatan mengelola kelas berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Manajemen Kelas merupakan kegiatan inti di dalam pendidikan yang di mana semuanya mencakup seluruh jenis manajemen pendidikan. Di dalam manajemen kelas ini terdapat istilah “pengelolaan kelas” baik bersifat intruksional maupun manajerial. Oleh karenanya manajemen kelas digunakan sebagai upaya mengelola siswa di dalam kelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana/kondisi kelas yang menunjang program pembelajaran dengan jalan menciptakan dan meningkatkan motivasi siswa untuk selalu ikut aktif dan berperan serta dalam proses pendidikan di sekolah.
Unsur-unsur Manajemen
a. Manusia (Man)
Manusia adalah unsur terpenting di dalam manajemen yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Uang (Money?
Uang digunakan sebagai modal untuk memulai suatu kegiatan.
c. Bahan Baku (Material)
Bahan baku merupakan modal untuk memulai suatu manajemen yang baik. Contohnya: peserta didik.
d. Mesin (Machine)
Karena adanya perkembangan teknologi, maka tidak menutup kemungkinan mesin (teknologi) dipakai sebagai penunjang terlaksana kegiatan manajemen kelas.
e. Metode (Method)
Metode merupakan hal terpenting untuk mencapai sasaran. Contohnya Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien.
f. Informasi (information)
Unsur-unsur Pengelolaan Kelas
a. Preventif merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mencegah terjadinya gangguan dalam pembelajaran. Salah satu upaya atau keterampilan yang perlu dimiliki oleh seorang guru untuk mendukungnya antara lain :
1) Peka. Sikap peka maksudnya guru mampu mengetahui sesegera mungkin untuk merespon terhadap berbagai perilaku atau aktivitas yang mengganggu pembelajaran atau berkembangnya sikap maupun sifat negatif dari siswa maupun lingkungan pembelajaran lainnya.
2) Perhatian merupakan sikap di mana guru selalu memberikan perhatian pada peserta didik pada aktivitas lingkungan maupun aktivitas lainnya. Perhatian merupakan suatu bentuk keterampilan dan kebiasaan yang perlu dimiliki oleh guru.
b. Refrensif merupakan keterampilan untuk tidak melakukan tindakan kekerasan seperti halnya penanganan dalam gangguan keamanan. Keterampilan refrensif merupakan suatu unsur dari keterampilan untuk mengelola kelas.
c. Modifikasi tingkah laku seperti:
1) Pengelolaan Kelompok
2) Diagnosis (keterampilan untuk mencari tahu penyebab gangguan maupun yang menjadi kekuatan untuk meningkatkan proses pembelajaran).
Fungsi Manajemen Kelas
Fungsi manajemen kelas menurut Karwati dan Priansya dalam (Nugraha, 2018: 32-33) adalah:
1. Fungsi perencanaan kelas.
Perencanaan merupakan usaha untuk mencapai target yang ingin dicapai atau diraih di masa depan. Perencanaan kelas penting bagi guru karena berfungsi untuk: a. menjelaskan dan merincikan tujuan yang ingin dicapai di dalam kelas. b. Menetapkan peraturan untuk diikuti agar tujuan kelas dapat tercapai dengan efektif. c. memberikan tanggung jawab kepada peserta didik. d. Memonitor aktivitas yang ada di kelas agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Fungsi pengorganisasian kelas
Mengorganisasikan berarti: a. Menentukan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan. b. Merancang dan mengembangkan peserta didik dengan kemampuan berbeda-beda. c. Memberikan tugas ke peserta didik untuk bertanggung jawab pada tugasnya.
3. Fungsi kepemimpinan kelas
Menciptakan kelas yang kondusif merupakan tanggung jawab guru di dalam kelas. Oleh karenanya, guru perlu memimpin, mengarahkan, memotivasi, dan membimbing peserta didik untuk dapat melaksanakan proses belajar dan pembelajaran yang efektif sesuai dengan fungsi dan tujuan pembelajaran.
4. Fungsi pengendalian kelas
Pengendalian adalah proses yang digunakan untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Proses pengendalian melibatkan: a. Menetapkan standar penampilan kelas. b. Menyediakan alat ukur standar penampilan kelas. c. Membandingkan kerja dengan standar yang ditetapkan di kelas. d. Mengambil tindakan secepatnya jika terdapat penyimpangan yang tidak sesuai dengan tujuan kelas.
Dalam jurnal Erwinyansah: 2017 disebutkan fungsi manajemen kelas yaitu:
a. Memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada guru tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang d untuk mencapai tujuan itu.
b. guru dalam memperjelas maksud pemikiran tentang sumbangan pengajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
c. pola acuan guru atas nilai-nilai pengajaran yang diberikan dan prosedur yang digunakan.
d. Membantu guru dalam mengenal kebutuhan-kebutuhan murid, minat-minat murid serta mendorong motivasi belajar.
e. Di dalam mengajar dengan adanya organisasi kurikulum yang lebih baik, metode yang tepat dan menghemat waktu.
f. Membantu guru dalam mengajar serta memberikan bahan-bahan yang up-to-date (terbaru) kepada murid.
g. Membantu murid untuk menghormati gurunya dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk mengajar sesuai dengan harapan-harapan mereka.
h. Memberikan peluang bagi guru untuk memperbaiki pribadinya dan mengembangkan profesionalnya.
i. Membantu guru untuk percaya diri dan menjamin atas diri sendiri.
Tujuan Manajemen Kelas
Tujuan dari Manajemen kelas secara umum adalah untuk menciptakan kondisi lingkungan kelas yang baik, kondusif yang memungkinkan siswa untuk melakukan sesuai dengan kemampuannya. Sedangkan tujuan manajemen kelas secara khusus dibagi menjadi dua yaitu: agar siswa dapat bekerja dengan tertib, sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien dan agar guru mampu menguasai kelas dengan menggunakan berbagai macam dan strategi untuk memecahkan masalah yang ada (Erwinsyah, 2018: 92-93)
Prinsip Manajemen Kelas
Pengelolaan pembelajaran yang baik harus dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip mengajar. Ia harus mempertimbangkan segi dan strategi pembelajaran, dirancang secara sistematis, bersifat konseptual tetapi praktis, realitas dan fleksibel, baik yang menyangkut masalah interaksi pembelajaran, pengelolaan kelas, pemanfaatan sumber belajar (pengajaran) maupun evaluasi pembelajaran. Dengan begitu manajemen kelas akan lebih efektif (Nugraha, 2018: 33)
Faktor yang mempengaruhi Manajemen Kelas
a. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran adalah upaya antara guru dan siswa untuk berbagi dan mengolah informasi, yang bertujuan agar pengetahuan yang diberikan dapat bermanfaat dalam diri siswa dan menjadi landasan belajar yang berkelanjutan, serta dengan harapan adanya perubahan yang lebih baik untuk mencapai peningkatan yang positif yang ditandai dengan perubahan tingkah laku individu. Proses pembelajaran yang baik akan membentuk kemampuan intelektual, berpikir kritis dan menumbuhkan kreativitas serta perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.
b. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah untuk memperoleh pengetahuan dengan cara yang dapat melatih kemampuan intelektual para siswa dan merangsang keingintahuan serta memotivasi kemampuan mereka (Dahar, 1996: 106). Tujuan pembelajaran dibagi menjadi tiga yaitu: Tujuan kognitif (perkembangan intelektual). Tujuan afektif mengenai perkembangan sikap, perasaan, nilai-nilai (perkembangan moral). Dan tujuan psikomotorik, menyangkut perkembangan keterampilan yang mengandung unsur-unsur motorik.
c. Komponen-komponen Pembelajaran
Komponen yang mempengaruhi berjalannya suatu proses pembelajaran menurut Djamarah (2013: 48), dalam kegiatan belajar mengajar yaitu: 1) guru, 2) siswa, 3) materi pembelajaran, 4) metode pembelajaran, 5) media pembelajaran, 6) evaluasi pembelajaran.
Perencanaan Manajemen Kelas
1. Menyusun Kalender Pendidikan, Prota dan Promes
2. Menyusun Silabus
3. Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP)
Pelaksanaan Manajemen Kelas
1. Memotivasi siswa agar berkonsentrasi pada Pelajaran
2. Mengondisikan siswa untuk siap belajar di kelas
3. Pemberian stimulus supaya aktif di kelas
4. Suasana kelas
5. Ruang kelas (Pengaturan tempat duduk)
6. Metode Pembelajaran
7. Penggunaan Media
Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen Kelas yang dikutip dalam jurnal (Nugraha, 2018: 40-41). Faktor penghambat di antaranya:
1. Kelas yang mendapat jam pelajaran tambahan karena kegiy
2. Siswa kurang disiplin dalam mengerjakan tugas.
3. Siswa kurang aktif di kelas
4. Siswa sering keluar masuk kelas dengan alasan ke WC.
Sedangkan faktor yang dapat mendukung dalam proses belajar mengajar adalah tersedianya fasilitas-fasilitas sarana dan prasarana yang cukup lengkap seperti LCD dikelas, buku-buku perpustakaan yang memadai, terjalinnya koordinasi yang baik antara guru-guru, dan dukungan dari pihak sekolah serta dukungan dari orang tua.
Strategi Guru untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran yang dikutip dalam jurnal (Nugraha, 2018: 41-42)
1. Memotivasi siswa yaitu pemberian dorongan kepada siswa untuk memusatkan perhatian pada pelajaran.
2. Mengikutsertakan siswa dalam proses KBM yaitu Bagaimana guru memandang suatu persoalan dan teori apa yang digunakan dalam memecahkan suatu kasus, karena hal tersebut akan mempengaruhi ingatannya
3. Mengkondisikan siswa untuk siap belajar dikelas yaitu Kesiapan mental siswa untuk menerima materi yang akan disampaikan oleh guru.
4. Memberi stimulus agar siswa aktif bertanya di kelas.
5. Menggunakan metode yang tepat dan beragam.
Daftar Pustaka
Erwinsyah Alfian. 2017. Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Efektivitas Proses Belajar Mengajar. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Vol. 5 No. 2
Nugraha Muldiyana. 2018. Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran. Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan. Vol. 4 No. 1