Rabu, 25 September 2019

Berpikir

Bissmillahirohmanirohim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Berpikir
      Menggenggam angan yang tak pernah sampai ke tujuan yang pasti, diperjuangkan namun tak tahu arah dan tujuan yang digagas. Berujung pada penyesalan yang tak bisa menjadi sebuah penyelesaian masalah. Retorika hidup seakan menganalogikan sebuah pelajaran yang harus dipelajari, bukan hanya sekedar tahu namun harus digali secara mendalam agar bisa mengerti. Itulah hidup, bukan hanya sekedar hidup..... Tetapi setidaknya harus berpikir sebelum bertindak sehingga tak membuat masalah yang hanya akan merusak suasana indahnya dunia. 
       Menceritakan sebuah kedamaian itu lebih indah dibandingkan harus berpikir keras tentang masalah dunia yang tak pernah ada ujungnya. Mengekspresikan rasa, perasaan, kegundahan, kesedihan, kekecewaan, penyesalan itu lebih baik diceritakan lewat doa kepada Allah SWT Sang Maha Pencipta Alam Semesta. Tanpa harus membuat keonaran yang hanya membuat ketakutan semata. Memberikan orasi itu hal yang wajar namun janganlah terlalu mendalam hingga menjadi sebuah prioritas yang tak dapat dielakkan. Cukuplah Allah yang menjadi saksi mata atas apa yang mereka kerjakan. 
      Setiap orang wajar memberikan kritikan tentang apa yang mereka pikirkan, tetapi ketahuilah kadang apa yang kita pikirkan tak sejalan dengan apa yang Mereka lakukan. Cukuplah Allah yang Maha Melihat lagi Maha Mengetahui.
      Membangun kedamaian itu lebih penting daripada menggemban ego masing-masing. Berpikirlah secara rasional, tanpa harus mendengarkan omongan orang lain tanpa mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Cukuplah Allah yang menjadi penolong mu . Tanpa harus kau berpikir terlalu rumit untuk dipahami. Sungguh filosofis namun nyata, bahwa hidup adalah sebuah perjuangan untuk memilih surga atau neraka. Sesuai dengan apa yang kita perbuat di dunia, berperang melawan setan - setan yang tak pernah bosan mengganggu manusia untuk menjerumuskan manusia ke dalam neraka, yang dijadikan sebagai teman setia.
      Mulai saat ini berpikirlah sebelum bertindak, agar tidak terjadi hal yang membuat kita renggang untuk bergerak, hanya karena masalah yang pernah kita buat. Carilah sisi terbaik bila menyikapi suatu masalah, berpikirlah positif dalam melihat permasalahan yang ada sebelum setan menghasut lebih dalam hingga membuat perpecahan yang tak bisa diganggu gugat. Sedikit saran dan berharap 
yang membaca mendapatkan manfaat dari apa yang dilihat, menjadi sebuah pelajaran yang membuat kita lebih berhati-hati dalam berbuat maupun bertindak.
     Wassalam Wr.Wb.
        ...............   Thanks for attention   ...............
      

Senin, 23 September 2019

Ketidaktahuan ku

Bissmillahirahmanirohim
Assalamualaikum Wr. Wb
     Pagi yang cerah saya bersama adik sepupu saya sedang joging di sepanjang jalan gang di rumah nenek saya. Kami begitu menikmati keindahan alam semesta, suasana yang begitu damai , dan disaat matahari mulai terbit menyapa hari . Sebuah aktivitas yang jarang sekali saya lakukan saat di kota ini , berhubung waktu yang begitu singkat dan kegiatan kuliah yang begitu padat. Menyelusuri setiap jalan di gang mendapati sebuah pengalaman yang menyenangkan, bisa bersosialisasi dengan orang di sekitar merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri yang saya dapatkan saat joging kali ini.
      Saya tak menyangka begitu beragam masyarakat yang tinggal di gang sekitaran rumah nenek saya, ada yang bersuku Melayu, Madura, dan yang paling banyak bersuku Jawa. Ketika mereka melihat saya , mereka bertanya--tanya tentang kehadiran saya di kehidupan baru mereka. Ya ..... Sepertinya pagi ini saya menjadi artis sehari sekaligus narasumber yang harus menjawab semua pertanyaan tetangga..... πŸ˜…beragam bahasa yang mereka lontarkan hingga terjadilah kontak komunikasi diantara kami. Mereka melontarkan gaya bahasa mereka sendiri baik itu Jawa, Madura ,maupun Melayu.
      Ya, disini saya ingin menceritakan pengalaman singkat dari ketidaktahuan saya dalam menerjemahkan bahasa yang tetangga gunakan untuk bertanya kepada saya. Ketika tetangga Melayu bertanya saya tinggal dimana , saya menjawab " tinggal di rumah nenek Mursiyem" itu adalah nenek saya, ketika tetangga Madura bertanya menggunakan bahasa Pontianak degan logat Madura,  kamu kapan datang Wulan ke Pontianak ? Kok baru sekarang lihat kamu disini..... Saya menjawab dengan lantang , ' saya datang dua Minggu yang lalu bude' cuma baru sekarang keluar rumah. Dan yang terakhir saya di tanya oleh tetangga yang bersuku Jawa, Wulan anake sapa ?
Setelah saya ditanya seperti itu, saya hanya bisa diam, dan tidak tahu maksud pertanyaannya apa. Lalu adik sepupu saya menjawab dengan kata " ini anake sariman bude ". Terus bude bertaya lagi ' anake pire ' ??? Saya hanya bisa memperhatikan adik sepupu dan tetangga itu berbicara tanpa tahu masalah apa yang mereka bicarakan πŸ˜‚ sungguh menyedihkan bukan .......
Ya bisa dibilang begitu, terus adik sepupu bilang ke tetangga itu , bahwa saya tidak menjawab pertanyaan nya karena saya tidak mengerti bahasa Jawa. Bude itu heran dengan saya, karena saya keturunan Jawa tetapi tidak bisa berbahasa Jawa. Saya hanya senyum tersipu-sipu.
      Semua itu adalah suatu pembelajaran untuk saya belajar lebih, tentang bahasa yang beranekaragam di Indonesia ini. Saya juga pernah mengalami hal yang sama dengan itu, ketika nenek saya menyuruh saya ke warung untuk membeli tempe. Saya pun bertanya kepada nenek " nek beli tempe nya berapa banyak "??? Nenek pun menjawab ' mangngeu ' Wulan. Saya tidak paham dengan maksud nenek saya , sehingga saya Bertanya berulang - ulang ke nenek, namun jawabannya tetap sama. Hingga nenek kesal dan meninggalkan saya untuk membeli tempe itu sendiri πŸ˜” kemudian untuk memastikan pernyataan nenek tadi, saya bertanya kepada adik sepupu saya dan ternyata mangngeu itu berarti lima ribu rupiah. Sungguh itu kisah yang membuat saya tertawa-tawa bila mengingat nya, karena saya berpikir mangngeu itu hanya gurauan nenek semata yang mengucapkan kata yang tidak jelas. Dari situlah saya mendapat banyak pelajaran bahwasanya beragam bahasa itu memiliki beranekaragam makna . Dan saya tidak boleh menarik kesimpulan bahwasanya bahasa yang  tidak pernah saya dengar itu merupakan bahasa yang tidak memiliki arti dan maksud .
      Sekian cerita singkat saya kali ini , semoga yang membaca bisa mengambil pelajaran dari cerita saya .
Wassalam Wr. Wb.

                   πŸ  Thanks for attention 🍁

Kamis, 19 September 2019

Merindu

Bissmillahirahmanirohim
Assalamualaikum Wr. Wb.
     Dimalam yang sunyi ku hanya bisa meratapi langit yang tak berujung dengan diselimuti bintang- bintang yang menghiasi indah nya malam....... Dengan merasakan dinginnya malam yang menghampiri segala kerinduan akan sosok yang hilang dari mata yang memandang. Menatapmu langit dengan penuh harapan seolah-olah aku dapat menggapai bintang yang jauh, dan membawanya untuk menemani tidur malam ku. Mungkin hal itu lah yang selalu ku rindukan setiap malam 😢 karena sekarang ku tak dapat lagi menatap keindahan mu wahai langit...... Aku rindu akan indah malam mu yang selalu hadir dalam setiap malam ku, menjadi sebuah filosofi yang membuatku merasakan bahwa setiap malam , dunia ini dapat ku genggam dengan tangan kosong yang penuh harapan . Tetapi sekarang aku merasa sedih karena tak dapat melihat keindahan mu lagi wahai malam.....
Sekarang hanya kegelapan yang pekat menutupi langit malam tanpa ada bintang-bintang yang bersinar terang πŸ˜₯
     Kini hanya gumpalan asap tebal yang menutupi negeri ku yang permai .....
Kini aku rindu akan indahnya siang dan gelapnya malam yang berbinar-binar. Tuhan ..... mengapa ini terjadi pada negeri ku......
Dimana keindahan lagi yang dapat ku pandang..... Siang malam hanya gelap yang kulihat, tanpa melihat bulan, bintang, bahkan matahari pun enggan menyapa pagi dengan senyuman πŸ˜”
     Tuhan .......
kini aku resah dan gundah dengan apa nya menimpa negeri ku. Kini malam, ku tak dapat lagi menggenggam bintang, dan ketika siang ku tak dapat lagi melihat senyuman mentari pagi 😞 Dimana aku harus mencari keindahan-keindahan yang dulu .......
Negeri ku yang permai, negeri ku yang damai, negeri ku yang elok, negeri yang ku banggakan.
       Malam yang sunyi akan bintang yang bertaburan, entah kemana lagi ku harus mencari mu wahai bintang pendamping tidur malam ku..... Kini dari Sabang sampai Merauke ku tak dapat menemukan mu wahai keindahan.
       Ku kan berusaha mencari sebuah kebenaran sebab , akibat engkau tiada wahai keindahan malam nan siang. Ku telusuri ke berbagai penjuru negeri dan ku dapati bahwa engkau hilang karena asap yang menyerbu ke berbagai penjuru negeri dikarenakan kebakaran yang tanpa henti membakar negeri ini.
      Tuhan........
Hidup ini terasa hampa ketika tak ada lagi keindahan yang dapat dilihat. Aku sangat bersyukur bisa melihat keindahan itu, waktu dulu..... meskipun ku hanya memandang malam dan berpikir akan sosok yang ku rindukan. Tetapi kenangan itulah membuat ku merasa bahwa aku hidup dalam hamparan dunia yang luas meskipun dengan orang yang berbeda-beda ...... Tetapi tetap satu tujuan ... Yaitu mencari Ridho Sang Ilahi. Engkau begitu sempurna menciptakan dunia ini dengan segala isinya, dan aku pun tahu ..... Engkau lah yang pantas merenggut ciptaan mu wahai Tuhanku.
      Aku sangat bersyukur, bisa melihat dengan kedua bola mata ini, meskipun sekarang negeri ku sedang dilanda kebakaran yang tak kunjung padam , hingga membuat kabut yang begitu tebal , tetapi setidaknya ku bisa melihat apa yang terjadi saat dulu, saat ini dan in shaa Allah disaat yang akan datang, ketika Engkau masih memberi ku umur panjang.
     πŸ Menjadi sebuah harapan yang tak kan pernah padam, menjadi sebuah motivasi yang relevan, menjadi sebuah pelajaran dan menjadi sebuah kepercayaan yang mendalam bawahsannya hidup ini adalah sebuah perjuangan yang harus diperjuangkan untuk mengejar Ridho Sang Ilahi yang menciptakan semesta alam ini . Meskipun berat akan kesulitan dan kerinduan yang dihadapi..... Tetapi percayalah bahwa hidup ini hanyalah titipan , yang akan berakhir sementara🍁
   Wassalam Wr. Wb
           
                     πŸ€  Thanks for attention πŸ€













Jumat, 13 September 2019

Kekhawatiran Terbesarku

Bissmillahirohmanirohim
Assalamualaikum Wr. Wb
Kekhawatiran Terbesarku
   Namaku Tri Wulandari sebut saja Wulan. Aku lahir di Pemangkat, 27 Maret 2001. Disini aku ingin menceritakan sebuah cerita singkat yang aku alami semasa hidupku.........
    Aku adalah seorang perempuan yang tidak bisa jauh dari orang tuaku, apalagi Ibu. Ketika aku kecil aku selalu berada disisi ibu dan tidak bisa jauh darinya.........
Ibu bagiku adalah sebuah nyawa untukku agar bisa tetap bernafas lega bila didekapannya. Ya, memang ..... Kata - kataku memang terlihat berlebihan ...... Tetapi itulah yang selalu kurasakan.
     Aku tidak pernah berpikir apabila kedua orang tuaku tak bersamaku lagi, Apa yang akan terjadi pada diriku ......... Apakah aku masih bisa berdiri tegak seperti pohon besar yang kokoh atau malah menjadi sebatang cabai yang mati karena kekeringan yang melanda ......
     Semua pikiran itu selalu terlintas di pikiranku, dan selalu menjadi kekhwatiran terbesar yang menggerogoti hidupku. Aku selalu bersyukur bisa mempunyai orang tua, bisa melihat wajah - wajah mereka. Mereka yang selalu ada disaat ku sedang bahagia ataupun sedih, dan aku merasa seolah- olah hidupku lah yang paling bahagia di dunia ini.
     Tuhan.......
Tolong biarkan aku bersama mereka di sisa hidup mereka. Hadirkan lah mereka disaat ku bisa mempersembahkan sebuah kado terindah untuk mereka ...... Biarkanlah mereka melihat kesuksesanku nanti. Kata itulah yang selalu ku selipkan di setiap doa dalam shalatku. Ku berharap agar Tuhan mengabulkan semua doaku. Aamiin.
     Wassalam Wr.Wb.
                 πŸŒΏ  Thanks for attention  🌿