Rabu, 27 November 2019

Coretan Kisah Atikah

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb
Coretan kisah Atikah 
     Saya mempunyai seorang teman baik, namanya Atikah Putri Dinanty. Biasa ia dipanggil Tika. Ia lahir pada tanggal 20 Maret 2001 di Merarai Satu Kabupaten Sintang provinsi Kalimantan Barat. Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Ia lahir dari keluarga yang sederhana dengan profesi ayahnya seorang guru matematika, dan ibu seorang ibu rumah tangga. Ayahnya bernama Sugeng dan ibunya bernama Nurlela. Atikah merupakan gadis kecil yang tidak manja, karena sejak kecil keluarganya menanamkan kemandirian. Itulah sebabnya mengapa Tika selalu sendiri, karena ia merasa bahwa ia bisa mandiri dan tidak ingin merepotkan banyak orang. Ketika kecil ia sudah mengenyam pendidikan TK Dharma Kartini bertempat di Merarai Satu Kabupaten Sintang. Ia juga melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 10 Pandan. Ia mulai masuk SD ketika berumur tujuh tahun. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Sungai Te Belian Kabupaten Sintang. Sebelum masuk ke SMP , Tika pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantern selama enam bulan, akan tetapi karena keadaan yang tidak memungkinkan hingga ia pindah ke sekolah formal. Tetapi setidaknya ia sudah merasakan pahit manisnya menjadi anak santri. Setelah lulus SMP ia melanjutkan ke jenjang SMA Al- Muhajirin Pandan Kabupaten Sintang provinsi Kalimantan Barat. Ia mengambil jurusan MIPA, karena sesuai dengan bakat kemampuannya. Tika di kenal di sekolahnya sebagai anak yang rajin, ulet, giat , baik , serta pintar serta berprestasi. Ia mau mengajarkan kepada teman-  temannya apabila ada pelajaran yang kurang temannya pahami saat proses belajar mengajar. Tika dikenal sebagai anak yang bersosialisasi tinggi, hanya saja ketika ia mempunyai masalah, ia enggan untuk menceritakan masalahnya, ia lebih memilih untuk memendam masalah itu sendiri. Tika juga dikenal sebagai anak yang pintar matematika, oleh karena itu ketika ada olimpiade matematika antar sekolah, ia mengikutinya dan ia berhasil mendapat pencapaian prestasi yang cukup memuaskan, yaitu mendapat juara 3 pada lomba tersebut.
      Atikah Putri Dinanty merupakan sosok gadis yang berpostur tubuh tinggi serta sehat. Di dalam dunia hiburan, Tika suka menonton film genre Thriller, laga action, horor, anime, kartun, movie serta film-film yang romantis. Ia juga menyukai film-film Korea, bukan hanya itu saja Tika juga hobi dalam membaca Webtoon, komik, cerpen, novel dan lain-lain yang bernuansa buku. Mengenai makanan, Tika lebih menyukai makanan yang pedas, namun ia tidak menyukai makanan yang panas. Bisa dibilang Tika juga merupakan anak yang manis karena ia suka memakan es krim, apapun rasa es krim itu ia suka. Ia juga menyukai mawar merah, karena Tika suka hal yang berbau romantis.
        Saya mengenal Atikah Putri Dinanty, ketika saya memasuki dunia perkuliahan, karena kami sama-sama mengambil kelas PAI C di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Saya memang tidak mengenal Tika pada awalnya, saya awalnya beranggapan bahwa Tika itu anak yang angkuh, sombong, dan tidak mau bergaul dengan orang-orang disekitarnya. Namun setelah saya cukup lama mengenalnya, saya baru sadar bahwa dugaan saya selama ini salah. Karena Tika yang saya kenal ini bukanlah orang seperti yang saya duga dahulu. Setalah saya dekat dengannya, saya baru tahu kalau Tika itu orang yang humoris, perhatian, pintar, mandiri ,serta tegas. Hanya saja Tika ini orangnya lebih tertutup, ia hanya ingin menceritakan masalahnya, dengan orang yang dikenalnya nyaman untuk berbagi cerita. Ia memang kelihatan angkuh, cuek, saat bergaul dengan orang yang belum dikenalnya namun pada dasarnya ia orangnya sangat baik dan perhatian. Saya juga mengenalnya sebagai anak yang mandiri, mungkin itu karena didikan orang tuanya yang selalu mengajarkan kemandirian pada dirinya, meskipun kita tahu bahwa Tika itu adalah anak wanita, yang pastinya butuh dimanjakan.
        Atikah Putri Dinanty memiliki cita - cita ingin menjadi seorang guru, ia ingin mengikuti jejak ayahnya, namun berbeda halnya Tika lebih memilih untuk menjadi guru pendidikan agama Islam dibandingkan guru matematika . Karena ia berharap dengan ia menjadi seorang guru agama, ia bisa mengajarkan pendidikan agama bukan hanya untuk orang lain, tetapi kepada anaknya nanti. Ia ingin menjadi seorang ibu yang baik bagi anaknya, karena tika berpikir ilmu agama itu lebih penting dan berguna untuk di dunia maupun di akhirat. Ia juga ingin menjadi guru yang bisa membawa perubahan bagi bangsa ini, ia  berharap bisa mengubah akhlak, moral bukan hanya untuk keluarga saja namun juga orang lain terutama peserta didik nantinya. Sungguh cita - cita yang begitu mulia, saya sebagai teman baiknya begitu berbangga hati bisa mendapatkan teman seperti Tika. Kami berdua selalu berharap bisa menghadiahkan kado terindah untuk kedua orang tua kami, dan kami juga berharap bisa wisuda sama - sama. Semoga cita-cita mulia kami bisa tercapai. Aamiin ya rabbal Al-Amin.
        Demikianlah sejarah hidup singkat seorang Atikah Putri Dinanty, mahasiswi IAIN Pontianak Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Semoga yang membaca ini bisa mengambil sisi positif dari apa yang saya tulis.



Atikah Putri Dinanty



Foto bersama saat di kelas PAI 1 C


Foto bersama Atikah 



🍁Thank you very much for attention🍁




Tidak ada komentar:

Posting Komentar